Pendidikan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 (K-13) merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah percobaan.

Pada tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI.


Pendidikan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.

Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika) disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional sehingga pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, menyatakan menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 bagi sekolah-sekolah yang baru melaksanakan kurikulum ini selama satu semester pada tanggal 5 Desember 2014.

Aspek penilaian

Sikap dan perilaku (moral) adalah aspek penilaian yang teramat penting (nilai aspek 60%). Apabila salah seorang siswa melakukan sikap buruk, maka dianggap seluruh nilainya kurang. Ada tiga aspek penilaian dalam K-13:

    pengetahuan;
    ketrampilan/keberanian; dan
    sikap.

Mata pelajaran
Sekolah Tingkat Dasar

    Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
    Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
    Matematika
    Bahasa Indonesia
    Ilmu Pengetahuan Alam
    Ilmu Pengetahuan Sosial
    Seni Budaya dan Prakarya (Termasuk Muatan lokal)
    Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Termasuk Muatan lokal)
    Bahasa Daerah (Sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing)

Semua mata pelajaran di Sekolah Dasar disajikan secara terpadu integratif.
Sekolah Tingkat Menengah Pertama

    Kelompok A (Wajib)
        Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
        Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
        Matematika

        Bahasa Indonesia
        Ilmu Pengetahuan Alam
        Ilmu Pengetahuan Sosial
        Bahasa Inggris

    Kelompok B (Wajib)
        Seni Budaya (Rupa/Musik/Tari/Teater)
        Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
        Prakarya (Rekayasa/Kerajinan/Budidaya/Pengolahan)
        Bahasa Daerah (Sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing)
        Bahasa Asing

Sekolah Tingkat Menengah Atas

    Kelompok A (Wajib)
        Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
        Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
        Matematika
        Bahasa Indonesia
        Bahasa Inggris
        Sejarah Indonesia

    Kelompok B
        Seni Budaya (Rupa/Musik/Tari/Teater)
        Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
        Prakaryan (Rekayasa/Kerajinan/Budidaya/Pengolahan)

    Kelompok C (Peminatan)

Matematika dan Ilmu Alam (MIA)
   

Ilmu-Ilmu Sosial (IIS)
   

Ilmu-Ilmu Bahasa (IIB)
Matematika Peminatan     Sejarah Dunia     Bahasa Indonesia Peminatan
Fisika     Geografi     Bahasa dan Sastra Inggris
Biologi     Ekonomi     Bahasa Asing
Kimia     Sosiologi     Antropologi
Kelompok D (Lintas Minat/Pendalaman Minat)
Kelompok D (Lintas Minat/Pendalaman Minat)
Laporan Belajar
Berkas:Contoh Rapor Kurikulum 2013.jpg
Contoh Rapor Kurikulum 2013

Penilaian menggunakan huruf dan angka dengan skala 1-4 dan bersifat kualitatif.
Angka     Huruf
1,00-1,33     D
1,34-1,66     C-
1,67-2,00     C
2,01-2,33     C+
2,34-2,66     B-
2,67-3,00     B
3,01-3,33     B+
3,34-3,66     A-
3,67-4,00     A

Sumber: Wikipedia

RPP Bahasa Arab MTs Kurikulum 2013 Kelas VII Lengkap

Lagi nyari RPP Bahasa Arab MTs Kurikulum 2013 Kelas VII? Sudah dapat? Jika belum segera dapatkan. Membuat RPP bukan perkara sulit hanya saja keterbatasan waktu dan kesibukan yang membuat guru-guru tidak sempat membuatnya. tapi mungkin juga sulit membuat RPP Bahasa Arab MTs Kurikulum 2013 Kelas VII apalagi bagi Bapak/ibu guru yang jarang menggunakan komputer.

RPP Bahasa Arab MTs Kurikulum 2013 Kelas VII Lengkap

RPP Bahasa Arab MTs Kurikulum 2013 Kelas VII


Bagi seorang guru MTs yang mengajar bahasa Arab adalah suatu keharusan untuk melengkapi administrasi PTK sebagai guru. Tidak hanya RPP tapi juga perangkat pembelajaran lainnya seperti Silabus, KKM, KI dan KD Lembar penilaian siswa dan lain sebagainya.

Baca juga: RPP Tata Busana SMK Berkarakter


Administrasi guru tersebut meliputi:
  1. Rencana pelaksanaan Pembelajaran - RPP Kurikulum 2013
  2. Silabus Bahasa Arab MTs Kurikulum 2013 Kelas VII 
  3. Kalender pendidikan 2015-2016
  4. Analisis Alokasi Waktu
  5. Format Penentuan KKM
  6. KIKD
  7. Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian
  8. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi
  9. Program Semester
  10. Program Tahunan
  11. Silabus
  12. Analisis Kompetensi
  13. Rekapitulasi Lembar Penilaian
  14. Analisis Keterkaitan KI, KD, Indikator, & Materi Pembelajaran
  15. Lembar Penilaian Sikap Diri
  16. Lembar Penilaian Sikap Jurnal
  17. Lembar Penilaian Sikap Observasi
  18. Lembar Penilaian Sikap Teman Sebaya
  19. Lembar Penilaian Pengetahuan Penugasan
  20. Lembar Penilaian Pengetahuan Tes Lisan
  21. Lembar Penilaian Pengetahuan Tes Uraian
  22. Lembar Penilaian Pengetahuan Tes Pilihan Ganda
  23. Lembar Penilaian Keterampilan Portofolio
  24. Lembar Penilaian Keterampilan Proyek
  25. Lembar Penilaian Keterampilan Unjuk Kerja 
Itulah administrasi guru yang harus dilengkapi oleh seorang guru yang mengajar Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah (Mts). termasuk di dalamnya RPP Bahasa Arab MTs Kurikulum 2013 Kelas VII

RPP Tata Busana SMK Berkarakter

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk guru adalah sebuah keharusan, semua guru yang mengajar di lembaga pendidikan formal harus membuat RPP untuk lancarnya proses pembelajaran di kelas. Tanpa RPP guru akan kehilangan kontrol dalam mengajar sehingga tujuan pembelajaran dimungkinkan tidak tercapai dengan sempurna selain itu RPP ini sebagai formalitas, karena guru dapat dinilai kinerjanya sebagiannya dengan kepemilikan RPP dan perangkat pembelajaran lainnya.

RPP Tata Busana SMK Berkarater

Bagi Anda yang mengajar di SMK Tata Busana kami menyediakan perangkat pembelajara yang harus Anda miliki itu yaitu RPP Tata Busana SMK Berkarater dengan Kurikulum KTSP untuk Kurikulum 2013nya kami belum menyediakan.

Dengan paket RPP Tata Busana SMK Berkarater ini diharapkan Anda dapat terbantu dalam menyiaokan segala perangkat pembelajara Anda sehiingga Anda bisa mengajar dengan baik atau setidaknya waktu Anda tidak terbuang hanya dengan memikirkan cara membuat RPP dan Silabus tersebut. Anda tinggal memesan RPP Tata Busana SMK Berkarater  ini kepada kami.

Baca juga: RPP Tata Boga SMK Berkarakter

File yang terdapat dalam paket RPP Tata Busana SMK Berkarater ini berformat Ms. Word yang bisa Anda edit dengan kehendak Anda disesuaikan dengan kebutuhan Anda. File-file yang kami sediakan adalah:
  1. Program 3 Tahun Tata Busana
  2. Dokumen 1 Busana Butik
  3. Peta Kedudukan Kompetensi Tata Busana 
  4. Form Daftar Nilai
  5. Silabus K3LH KD 1
  6. Silabus Pemeliharaan Kecil KD 2
  7. Silabus Menggambar Busana KK 1
  8. Silabus Membuat Pola KK 2 
  9. Silabus Busana Wanita KK 3
  10. Silabus Busana Pria KK 4
  11. Silabus Busana Anak KK 5
  12. Silabus Busana Bayi KK 6
  13. Silabus Memilih Bahan Baku Busana KK 7
  14. Silabus Membuat Hiasan Pada Busana KK 8
  15. Silabus Mengawasi Mutu Busana KK 9
  16. Silabus Mulok Batik
  17. RPP Bahan Baku Kls X
  18. RPP Batik Kls X
  19. RPP Busana Anak Kls X
  20. RPP Busana Bayi Kls XI Smt 3
  21. RPP Busana Bayi Kls XI Smt 4
  22. RPP Busana Pria Kls XI Smt 3
  23. RPP Busana Pria Kls XI Smt 4
  24. RPP Busana Wanita Kls XI Smt 3
  25. RPP Busana Wanita Kls XI Smt 4
  26. RPP Busana Wanita Kls XII Smt 5
  27. RPP Menggambar Kls XII
  28. RPP Menghias Busana Kls XI
  29. RPP Pelayanan Prima Kls I
  30. RPP Pemeliharaan Kecil Kls X
  31. RPP Pengawasan Mutu Kls XII
  32. RPP Pola Kls XI
Daftar file di atas bisa Anda dapatkan dengan memesan RPP Tata Busana SMK Berkarater

RPP Tata Boga SMK Berkarakter

RPP Tata Boga SMK Berkarakter  - Mengajar adalah pekerjaan yang mulia, karena dengan mengajar yang diajarkan menjadi cerdas dan memiliki masa depan lebih baik. Selain itu mengajar juga merupakan pekerjaan yang ribet jika Anda mengajar di lembaga formal. Karena di lembaga pendidikan formal segalanya diatur dan harus mengikuti administrasi guru.

Jika Anda kebetulan mengajar di sekolah formal maka mau tidak mau harus mengikuti aturan sebagai guru. Di sekolah guru selain berkewajiban mengajar juga harus melengkapi administrasi guru yang lengkap, jika tidak maka Anda akan mendapatkan teguran dari atas dan kemungkinan beberapa tunjangan tidak dapat dicairkan, mengerikan bukan?

RPP Tata Boga SMK Berkarakter

Kami di sini ingin memabantu Anda dalam menyiapakan beberapa administrasi guru yang bisa Anda gunakan untuk melengkapi tertib administrasi di sekolah Anda. Kami menyediakan RPP Tata Boga SMK Berkarakter khusus bagi Anda yang mengajar di SMK produktif Tata Boga. Produk ini sudah dipakai ratusan guru SMK Tata boga yang memesan kepada kami, produknya satu paket dengan RPP dan Silabus Tata Boga SMK Berkarakter.

Baca juga: RPP PKN Kelas 5 SD Semester 1 dan 2 KTSP Berkarakter

Jika Anda membutuhkan RPP Tata Boga SMK Berkarakter ini silkahkan kunjungi rpp-silabus.com
yaitu website utama RPP Silabus yang kami jual.

Apa saja yang akan Anda dapatkan jika memesan RPP Tata Boga SMK Berkarakter ini? Berikut adalah daftar produk yang akan Anda dapatkan:
  1. DOKUMEN 1 TATA BOGA
  2. KATA PENGANTAR PROFIL 
  3. PROFIL BOGA 
  4. RPP Coklat dan Permen Coklat 
  5. RPP Hidangan Harian Utk Kesehatan 
  6. RPP K3, Hygiene & Sanitasi 
  7. RPP Komunikasi Dan Pelayanan Jasa 
  8. RPP Kue Indonesia X 
  9. RPP Layanan Makanan Dan Minuman 
  10. RPP Masakan Kontinental 
  11. RPP Mengolah Kue Kontinental 
  12. RPP Mengolah Masakan Indonesia 
  13. RPP Menu Khusus 
  14. RPP Persiapan Pengolahan 
  15. RPP PU Jasa Boga 
  16. RPP PU Patiseri 
  17. RPP Roti dan Kue Diet 
  18. Silabus Tata Boga Kls X-XII 
Semua file di atas akan Anda dapatkan setelah memesan RPP Tata Boga SMK Berkarakter. File RPP Tata Boga SMK Berkarakter bisa dikirim via email atau dalam bentuk CD dikirim ke alamat Anda.


RPP PKN Kelas 5 SD Semester 1 dan 2 KTSP Berkarakter

Kementerian Pendidikan & Kebudayaan sudah mengembangkan Pendidikan Karakter dengan cara terintegrasi dalam pembelajaran terhadap seluruh mata pelajaran di seluruh jenjang & kategori pendidikan, termasuk juga SD. Pendidikan karakter dengan cara terintegrasi dalam pembelajaran yaitu elemen yg baru bagi sebagain agung guru SD di Indonesia.
RPP PKN Kelas 5 SD Semester 1 dan 2 KTSP Berkarakter

Oleh sebab itu, dalam rangka meringankan guru SD dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berkarakter untuk mata pelajaran PKN tingkat SD Berkarakter dengan menggunakan KTSP. kami sediakan lengkap semuanya semester 1 dan 2.

RPP PKN Kelas 5 SD Semester 1 dan 2 KTSP Berkarakter ini kami buat untuk Anda yang sedang sibuk dengan kegiatan selain mengajar atau merasa kesulitan dalam mebuat RPP. Tapi tidak mungkin kali ya guru tidak bisa membuat RPP.

Baca juga: Tugas dan Wewenang Guru Sekolah

Bagi guru PKn SD Kelas 5 SD kami siapkan perangkat pembelajaran pada mata pelajaran PKn ini yaitu:

RPP PKN Kelas 5 SD Semester 1 dan 2
Silabus PKN Kelas 5 SD Semester 1 dan 2
PROTA (PKN Kelas 5 SD Semester 1 dan 2
PROSEM PKN Kelas 5 SD Semester 1 dan 2
KKM PKn Kelas 5 SD Semester 1 dan 2
SKKD PKN Kelas 5 SD Semester 1 dan 2
Pemetaan PKN Kelas 5 SD Semester 1 dan 2

Terima kasih telah membacara posting RPP PKN Kelas 5 SD Semester 1 dan 2 KTSP Berkarakter ini, semoga sukses selalau pendidikan Indonesia. Jika Anda menginginkan Produk di atas silahkan kunjungi rpp-silabus.com

Tugas dan Wewenang Guru Sekolah

Apa Tugas dan Wewenang guru? Gimana tanggung jawab & wewenang guru? Dengan Cara umum, pekerjaan & dipahami adalah membina & mengajar.

Dengan Cara rinci & terang, kewajiban & wewenang guru diuraikan dalam Peraturan Menpan RB Nomer 16/2009 mengenai Jabatan Fungsional Guru & Angka Kreditnya.

Tugas dan Wewenang Guru Sekolah

Tugas Guru

Kewajiban Guru berdasarkan pasal 6 PerMenpanRB 15/2009 ada lima yang merupakan berikut :
  1. Merencanakan pembelajaran/bimbingan, jalankan pembelajaran/ bimbingan yg berkualitas, menilai & mengevaluasi hasil pembelajaran/ bimbingan, pun melakukan pembelajaran/perbaikan & pengayaan;
  2. Meningkatkan & mengembangkan kualifikasi akademik & kompetensi dengan cara berkelanjutan searah dgn perkembangan ilmu wawasan, technologi, & seni;
  3. Bertindak obyektif & tak diskriminatif atas pertimbangan kategori kelamin, agama, suku, ras, & keadaan fisik tertentu, latar belakang keluarga, & status sosial ekonomi siswa dalam pembelajaran;
  4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, & kode etik Guru, pun nilai agama & adat; &
  5. Memelihara & memupuk persatuan & kesatuan bangsa. Tugas dan Wewenang Guru Sekolah
Tanggung jawab Guru

Guru bertanggungjawab menyelesaikan pekerjaan mutlak & kewajiban yang merupakan pendidik tepat bersama yg dibebankan kepadanya.(Pasal 7)

Dapatkan RPP Akomodasi Perhotelan SMK KTSP Berkarakter

Wewenang Guru

Guru mempunyai hak pilih & memastikan materi, strategi, metode, fasilitas pembelajaran/bimbingan & fasilitas penilaian/evaluasi dalam jalankan proses pembelajaran/bimbingan buat mencapai hasil pendidikan yg berkwalitas cocok bersama kode etik profesi Guru (Pasal 8).

Tugas dan Wewenang Guru Sekolah harus terpenuhi agar haknya juga bisa maksimal didapatkan. Jika tidak bisa jadi murid kurang diperhatikan dan kurang maksimal dalam belajar.

RPP Akomodasi Perhotelan SMK KTSP Berkarakter

Bagi Ibu dan Bapak guru SMK Akomodasi Perhotelan yang sibuk diluaran seperti les dan pelatihan, atau banyak kegiatan rapat dan tugas dari sekolah tentunya membuat RPP akan sedikit tersita waktunya dengan kegiatan-kegiatan tersebut, Kami siap membantu Anda untuk menyiapkan administrasi sekolah yang Anda butuhkan.

RPP Akomodasi Perhotelan SMK KTSP Berkarakter


Walaupun membuat RPP Akomodasi Perhotelan SMK Berkarakter bukanlah sebuah kegiatan yang sulit tapi dikarenakan hal-hal yang sudah kami sebutkan di atas, kadang RPP Akomodasi Perhotelan SMK Berkarakter yang sudah harus Anda siapkan saat mulai masuk sekolah jadi berantakan dan tidak tuntas. Apalagi kalau saatnya ada supervisi dari pihat yang berwenang, Anda akan disibukan setengah mati.

Baca juga: RPP Matematika Berkarakter SMP Kelas VII


Oleh karena itu dalam menyiakan RPP Akomodasi Perhotelan SMK Berkarakter ini kami menyiapkannya untuk Anda, demi membantu Anda dalam mempersiapkan administrasi guru Anda. Di bawah ini adalah daftar paket RPP Akomodasi Perhotelan SMK KTSP Berkarakter yang bisa Anda dapatkan beserta silabusnya:
  1. RPP Housekeeping Tamu
  2. RPP Komunikasi Telephone
  3. RPP Komunikasi Tempat Kerja
  4. RPP Membersihkan Area Peralatan
  5. RPP Memelihara Catatan Keuangan
  6. RPP Memproses Reservasi
  7. RPP Memproses Transaksi Keuangan
  8. RPP Menyiapkan Kamar Tamu
  9. RPP MKKP K3LH BLBS MMIP MKK
  10. RPP Pakaian Tamu
  11. RPP Porter
  12. RRP Receptionist

Daftar Silabus:
  1. Silabus Housekeeping Tamu
  2. Silabus Komunikasi Telephone
  3. Silabus Membersihkan Area Peralatan
  4. Silabus Menyiapkan Kamar Tamu
  5. Silabus MKKP K3LH BLBS MMIP MKK
  6. Silabus Pakaian Tamu
  7. Silabus Receptionis Porter


RPP Matematika Berkarakter SMP Kelas VII

Sudahkah Anda membuat RPP Matematika Berkarakter SMP Kelas VII yang akan anda jadikan pedoman dalam mengajar di tahun ajaran 2015/2016 nanti? Jika belum sebaiknya Anda gunakan waktu berlibur Anda untuk menyusun RPP Matematika Kelas VII SMP ini jika Anda mengajar di SMP Kelas VII.

Baca juga: Cara-cara Memotivasi Siswa untuk Belajar

Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Anda diharapkan menyusunnya dengan baik dan dan ideal. Membuat RPP Matematika SMP Berkarakter Kelas VII KTSP bukanlah hal yang sulit, hanya masalah waktu saja. Walaupun tidak sulit banyaknya kesibukan dan sedikitnya waktu yang dimiliki itu merupakan hambatan dalam penyusunan RPP.
RPP Matematika Berkarakter SMP Kelas VII

Kami menyediakan RPP Matematika Berkarakter SMP Kelas VII yang lengkap semester 1 dan 2. Yang bisa Anda gunakan untuk melengkapi administrasi anda di sekolah. Selain RPP kami juga menyediakan Silabus, Pogram tahunan, program semester, SK-KD, dan Pemetaan. semuanya dalam bentuk Ms.Word yang tentu saja bisa Anda edit dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda.


Cara-cara Memotivasi Siswa untuk Belajar

Kiat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Sesudah membahas berkaitan Motivasi Menuntut Ilmu Anak Remaja & kaitannya dgn Prestasi Mencari Ilmu Anak, sehingga pada peluang ini aku pula dapat mengemukakan sekian banyak anjuran atau trik buat meningkatkan motivasi menggali ilmu anak. Sebab demikian pentingnya motivasi menuntut ilmu dalam proses perbaikan prestasi menuntut ilmu, aku kira sehingga tata cara ini bisa jadi bakal amat berguna.

Ada sekian banyak cara memotivasi belajar siswa dalam aktivitas mempelajari di sekolah, contohnya saja seperti yg disampaikan A.Meter. Sardiman (2005 : 92-94), adalah :

Motivasi Mencari Ilmu


Cara memotivasi siswa untuk belajar.

1. Berikan angka

Angka dalam elemen ini sbg simbol dari nilai gerakan belajarnya. Tidak Sedikit peserta didik yg justru utk mencapai angka/nilai yg baik. Maka yg dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yg baik. Angka-angka yg baik itu bagi para peserta didik adalah motivasi menuntut ilmu yg amat sangat kuat. Yg butuh diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum ialah hasil mempelajari yg sejati & bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan bersama nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.

2. Hadiah

Hadiah mampu jadi motivasi menggali ilmu yg kuat, di mana peserta didik tertarik kepada bagian tertentu yg bakal diberikan hadiah. Tak begitu bila hadiah diberikan buat sebuah tugas yg tak menarik menurut peserta didik.

3. Kejuaraan

Persaingan, baik yg individu atau grup, mampu jadi fasilitas utk meningkatkan motivasi mempelajari. Sebab terkadang jikalau ada saingan, peserta didik bakal jadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yg paling baik.

4. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran terhadap peserta didik supaya merasakan pentingnya pekerjaan & menerimanya sbg tantangan maka bekerja keras merupakan yang merupakan salah satu wujud motivasi yg pass utama. Wujud kerja keras peserta didik bakal terlibat dengan cara kognitif merupakan bersama mencari trik buat bakal meningkatkan motivasi.

5. Berikan Ulangan

Para peserta didik dapat giat mencari ilmu apabila mengetahui bakal diadakan ulangan. Tapi ulangan jangan sampai terlampaui tidak jarang dilakukan dikarenakan bakal menjemukan & dapat menjadi etika belaka.

6. Mengetahui Hasil

Mengetahui hasil menuntut ilmu dapat dijadikan yang merupakan sarana motivasi menuntut ilmu anak. Dgn mengetahui hasil belajarnya, peserta didik dapat terdorong utk menggali ilmu lebih giat. Lebih-lebih apabila hasil mencari ilmu itu mengalami kemajuan, peserta didik tentu dapat berikhtiar mempertahankannya atau bahkan termotivasi buat sanggup meningkatkannya.

7. Pujian

Seandainya ada peserta didik yg sukses menyelesaikan tugasnya dgn baik, sehingga butuh diberikan pujian. Pujian yaitu wujud reinforcement yg positif & memberikan motivasi yg baik bagi peserta didik. Pemberiannya serta mesti terhadap disaat yg cocok, maka dapat memupuk suasana yg menyenangkan & mempertinggi motivasi mencari ilmu pun sekaligus dapat membangkitkan harga diri.

8. Hukuman

Hukuman yaitu wujud reinforcement yg negatif, tapi jikalau diberikan dengan cara serasi & bijaksana, sanggup jadi sarana motivasi mencari ilmu anak. Oleh sebab itu, guru mesti mendalami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.

Factor senada pula disampaikan oleh Fathurrohman & Sutikno (2007 : 20) motivasi peserta didik akan ditumbuhkan lewat sekian banyak trik merupakan :

a) Menuturkan maksud terhadap siswa.

Kepada permulaan menggali ilmu mengajar semestinya apalagi dulu satu orang guru menuturkan berkenaan Maksud Instruksional Husus yg bakal dicapainya pada peserta didik. Semakin terang maksud sehingga semakin akbar serta motivasi dalam mencari ilmu.

b) Hadiah.

Hadiah bakal memacu semangat mereka utk sanggup mempelajari lebih giat lagi. Memberi hadiah buat peserta didik yg berprestasi. Di samping itu, peserta didik yg belum berprestasi dapat termotivasi buat dapat menguber peserta didik yg berprestasi.

c) Saingan/kompetisi.

Guru berikhtiar mengadakan persaingan di antara siswanya buat meningkatkan prestasi belajarnya, berupaya memperbaiki hasil prestasi yg sudah di capai diawal mulanya.

d) Pujian.

Peserta Didik yg berprestasi telah sewajarnya buat diberikan penghargaan atau pujian. Pujian yg diberikan bersifat membangun. Dgn pujian peserta didik bakal lebih termotivasi utk memperoleh prestasi yg tambah baik lagi.

e) Hukuman.

Kiat meningkatkan motivasi menuntut ilmu bersama memberikan hukuman. Hukuman dapat diberikan pada peserta didik yg berbuat kesalahan disaat proses menggali ilmu mengajar. Hukuman ini diberikan bersama cita-cita supaya peserta didik tersebut ingin mengganti diri & mengusahakan memacu motivasi belajarnya. Wujud hukuman yg diberikan terhadap peserta didik yakni hukuman yg bersifat membina seperti mencari artikel, mengarang & lain sebagainya.

f) Membangkitkan dorongan pada siswa buat menggali ilmu.

Strateginya yaitu bersama memberikan perhatian maksimal ke siswa. diluar itu, guru pula bakal menciptakan peserta didik tertarik bersama materi yg di sampaikan secara memakai metode yg menarik & gampang dimengerti peserta didik.

g) Mencetak adat mempelajari yg baik.

Adat menggali ilmu yg baik sanggup dibentuk secara adanya jadwal mempelajari.

h) Mempermudah kesusahan menuntut ilmu siswa, baik dengan cara individual ataupun group.

Menopang kesusahan siswa secara memperhatikan proses & hasil belajarnya. Dalam proses menggali ilmu terdapat beberap unsur antara lain merupakan pemakaian metode utk mennyampaikan materi pada para peserta didik. Metode yg menarik adalah dgn gambar & tulisan warna-warni dapat menarik peserta didik utk mencatat & menuntut ilmu materi yg sudah diungkapkan..

i) Memakai metode yg bervariasi.

Meningkatkan motivasi menggali ilmu bersama memanfaatkan metode pembelajaran yg variasi. Metode yg bervariasi bakal teramat menopang dalam proses menuntut ilmu & mengajar. Dgn adanya metode yg baru dapat menunjang guru buat mengatakan materi terhadap peserta didik.

j) Memanfaatkan sarana pembelajaran yg baik, juga mesti tepat bersama maksud pembelajaran.


Guru adalah Pahlawan Pembangunan

Kemajuan satu buah bangsa ditentukan oleh kapabilitas para pendidiknya utk mengubah karakter generasi penerusnya ke depan. Tidak Dengan figur pendidik, bisa jadi bangsa akbar seperti Indonesia tak bakal bakal menikmati hasil jerih payah putra-putri nusantara yg telah mendorong perkembangan tersebut.

Pencapaian Indonesia sampai diwaktu ini tak terlepas dari peran guru yg sudah membimbing anak muridnya jadi manusia dewasa & berperan aktif dalam pembangunan Indonesia.

Tapi, demi melahirkan para "nation builders" Indonesia, sampai diwaktu ini tetap tidak sedikit guru-guru yg berjuang demi kesejahteraan diri ataupun keluarga yg disokongnya.

Apresiasi yg ditujukan pada mereka pula dinilai tetap rendah mengingat betapa mutlak & berharganya peran seseorang Guru atau Pengajar dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

“Pemimpin! Guru! Alangkah hebatnya tugas jadi pemimpin di dalam sekolah, jadi guru di dalam arti yg teristimewa, adalah jadi pembentuk akal & jiwa anak-anak! Terutama sekali di era kebangkitan! Hri kemudiannya manusia ialah di dalam tangan guru itu, jadi manusia”.

Begitu sepenggal kalimat Presiden mula-mula RI Ir. Soekarno mengenai guru yg dikutip dari buku karangannya, Di Bawah Bendera Revolusi.

Guru ialah suatu profesi yg mulia lantaran di tangan merekalah musim depan bangsa ini ditentukan. Guru pahlawan pembangunan, sebab di tangan mereka bakal lahir pahlawan-pahlawan pembangunan yg nanti isi ruang-ruang publik di negara ini. Guru yg ideal, bukan sekedar guru yg memenuhi syarat-syarat teknik : seperti pintar, pandai, atau pakar di sektor ilmu yg dipunyai; melainkan yg jauh lebih utama dari itu seluruhnya, guru mesti mampu menempatkan dia yang merupakan "agent of change".

Disini, pekerjaan guru merupakan menumbuhkan keingintahuan anak didik & mengarahkannya secara yg paling mereka minati. Jikalau anak didik dikasih rasa aman, dihindarkan dari celaan & cemoohan, berani berekspresi & bereksplorasi dengan cara leluasa, beliau dapat tumbuh jadi insan yg penuh dgn yakin diri & optimistis.
Satu Orang guru mampu jadi pahlawan pembangunan yg mempunyai jiwa juang, mempunyai semangat buat berkorban, & jadi pionir bagi kemajuan penduduk.

Oleh maka dari itu, pekerjaan yg diemban oleh seseorang guru tak ringan, lantaran guru yg baik selain memberitahu, menuturkan atau mendemonstrasikan, namun serta bakal memberikan inspirasi.
Satu Orang guru mesti dapat memandang perubahan jauh ke depan, dgn begitu guru sanggup merencanakan apa yg paling baik utk anak didiknya.

Satu Orang guru serta mesti akan mengemban tugasnya juga sebagai motivator yg sanggup memotivasi anak didiknya biar penuh semangat & siap menghadapi pun menyambut perubahan hri esok.
Peran seperti inilah yg dinamakan oleh Presiden Soekarno, yang merupakan “Guru di dalam arti yg teristimewa, adalah jadi pembentuk akal & jiwa anak-anak.”

Cara Membina Karakter Jujujuran pada Siswa

Trik Guru Membangun Karakter Jujur Siswa lewat Pendekatan Behaviorisme - Tidak Sedikit ortu khawatir anaknya tak naik kelas, nilai akademik anak kurang, atau tak lulus sekolah, namun ortu jarang memikirkan bahwa ortu mempunyai peran dalam membangun kejujuran anak. Di tengah jumlahnya mata pelajaran yg mesti dipelajari, sekian banyak peserta didik yg mendapat tekanan dari orang tua supaya nilai akademiknya baik hasilnya bertujuan kepada nilai akhir saja, bukan proses, maka terkadang mereka pilih berbuat curang, tak jujur, misal bersama trick mencontek sembunyi-sembunyi, atau mengikuti budaya contekan massal tidak dengan butuh sembunyi-sembunyi. Sekolah yaitu lingkungan ke-2 peserta didik yg mempunyai peran utk membangun karakter jujur terhadap peserta didik, Siswa harus diajak bersikap jujur. Dalam factor ini, guru ialah unsur terpenting sekolah dalam membangun karakter jujur terhadap Siswa, & benar-benar guru mempunyai peran utama dalam membangun budaya kejujuran akademik di sekolah. Berkenaan bersama trick membangun karakter jujur terhadap peserta didik, guru mampu memakai pendekatan Behaviorisme.

Pendekatan Behaviorisme

Behaviorisme atau Aliran perilaku(serta dinamakan Perspektif Menggali Ilmu) yakni suatu aliran dalam psikologi yg didirikan oleh John B. Watson kepada th 1913 yg berpendapat bahwa
seluruhnya yg dilakukan organisme —termasuk aksi, pikiran, atau perasaan— bisa & mesti dianggap sbg tabiat. Tokoh-tokoh populer berkenaan masalah ini diantaranya yaitu Ivan Pavlov, Edward Lee Thorndike, B.F. Skinner , & John B. Watson.

Behaviorisme cuma menganalisa tabiat yg tampak/nyata saja yg bakal diukur, dilukiskan, & diramalkan. Behaviorisme memandang bahwa waktu manusia lahir, kepada dasarnya manusia tak mengambil bakat apapun. Manusia dapat berkembang berdasarkan stimulus atau rangsangan dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan jelek dapat membuahkan manusia yg jelek, lingkungan baik bakal membuahkan manusia yg baik. Kaum behavioris memusatkan ia terhadap pendekatan ilmiah yg objektif. Kaum behavioris tak sepakat bersama peristilahan yg bersifat subjektif, seperti hasrat, sensasi, atau persepsi.

Lewat behaviorisme, kelakuan manusia bisa dijelaskan dengan cara seksama maka akan meringankan acara pendidikan dgn hasil memuaskan. Dari pengertian tersebut, jelaslah bahwa behaviorisme mempunyai pengaruh gede pada masalah menggali ilmu. Mencari Ilmu ditafsirkan sbg latihan-latihan pembentukan interaksi antara stimulus & respons.

Bersama memberikan rangsangan/stimulus sehingga peserta didik bakal merespons. Jalinan antara stimulus-respons ini dapat memunculkan kebiasaan-kebiasaan menggali ilmu yg muncul dengan cara automatis. Menjadi, terhadap dasarnya kelakuan anak yaitu respons-respons tertentu kepada stimulus-stimulus tertentu. Bila latihan-latihan tertentu tidak jarang diterapkan terhadap satu orang anak, sehingga hubungan-hubungan stimulus-respon itu bakal jadi makin kuat. Teori ini dinamakan S-R Bond Theory. Tapi ga ada gading yg tidak retak, satu-satunya kritik terhadap teori ini ialah bahwa teori ini cuma menekankan kepada refleks & otomatisasi, pun melupakan kelakuan yg bertujuan.

Cara Membina Karakter Jujujuran pada Siswa

Pengertian Karakter Jujur

Kata “character” dalam Bahasa Inggris berarti “sifat” dalam Bahasa Indonesia. Kata “sifat” dalam Kamus Gede Bahasa Indonesia mempunyai tidak sedikit padanan kata, antara lain : perangai, watak, tingkah laku, & akhlak. Dengan Cara singkat, karakter akan diartikan sbg sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran & tingkah laku.

Sedangkan pengertian “jujur” dalam Kamus Akbar Bahasa Indonesia mempunyai arti lurus hati, tak curang. Sehingga akan disimpulkan bahwa peserta didik yg mempunyai karakter jujur merupakan peserta didik yg batinnya condong lurus atau tak curang maka mempengaruhi pikirannya (akalnya) selalu untuk mencari trick berbuat jujur yg seterusnya diwujudkan dalam sikap & tingkah lakunya baik kepada dia ataupun kepada lingkungannya. Kecenderungan peserta didik yg mempunyai karakter jujur bakal berikhtiar utk berbuat jujur, bahkan barangkali mencegah orang lain berbuat tak jujur, atau condong mengkritik atau membenci sahabat atau lingkungannya yg tak jujur.


Potensi Guru dalam Membangun Karakter Jujur Peserta Didik

Guru mempunyai potensi yg mengagumkan buat mencetak karakter anak didik atau siswanya. Dengan Cara Apa tak, sebab kala yg dipunyai guru berinteraksi bersama peserta didik pass tidak sedikit. Dalam 24 jam, seseorang anak bakal tidur kira kira 8-10 jam, yg berarti 14-16 jam diwaktu kegiatan anak terkecuali tidur dalam sehari, atau 98-112 jam dalam seminggu. Sedangkan, disaat guru sanggup berinteraksi dgn peserta didik kurang lebih 36 – 46 jam dalam seminggu. Ini berarti kurang lebih 40% disaat kegiatan siswa(terkecuali tidur) selagi seminggu dipakai utk berinteraksi dgn gurunya. Layak saja seandainya tak sedikit peserta didik memposisikan gurunya sama seperti ortu yg ke-2.

Paling Sering pula kita jumpai bahwa peserta didik lebih mempercayai ilmu yg dipunyai oleh guru daripada orangtuanya sendiri. Lebih-lebih lagi apabila peserta didik tersebut teramat mengagumi guru yg mengajar di kelasnya, maka peserta didik tersebut lebih menurut jikalau dinasehati oleh guru tersebut daripada orangtuanya sendiri. Figur guru yg jadi teladan bagi peserta didik, figur guru yg disenangi oleh peserta didik nya ialah figur guru yg amat sangat berpotensi utk menolong dalam membangun karakter peserta didik, terutama karakter jujur.

Pekerjaan penilaian yg dilakukan guru pada peserta didik serta ialah satu buah potensi yg gede yg bakal difungsikan utk mempermudah dalam membangun karakter jujur peserta didik. Lebih-lebih dalam kurikulum nasional waktu ini ini yg memasukkan karakter yang merupakan sektor dari penilaian peserta didik.


Kiat Guru dalam Membangun Karakter Jujur Siswa Memakai Pendekatan Behaviorisme

Ada orang bijak sempat mengemukakan, “anak bakal melupakan seluruhnya nasehat baik dari orangtuanya, namun anak tidak ingin sempat lupa dgn aksi baik orangtuanya”. Artinya, bahwa tindakan itu lebih berpengaruh ketimbang perkataan. Oleh sebab itu, satu orang guru mesti dapat jadi teladan bagi siswanya. Seandainya seseorang guru mau membangun karakter jujur kepada anak didiknya, sehingga karakter jujur itu mesti terbiasa muncul lalu terhadap guru tersebut. Guru mesti sanggup memberikan sample terhadap muridnya, misal saat mengajar di kelas, guru mesti jujur kepada ia sendiri & pula terhadap anak-anak dikala tak dapat menjawab pertanyaan anak-anak lantaran guru tersebut belum sempat belajar faktor yg ditanyakan tersebut. Guru mesti berani jujur mengemukakan bahwa sempat jalankan kekhilafan dalam mengajarkan sebuah rencana, dulu selanjutnya cepat memperbaikinya. Butuh didapati, jikalau seseorang guru berani jujur mengakui kesalahannya di depan anak-anak didiknya, sehingga bukan berarti anak-anak didiknya tersebut dapat mengurangi rasa hormatnya terhadap guru itu, melainkan malah dapat bertambah mengagumi kejujuran guru tersebut. Tradisi memberikan stimulus terhadap anak-anak berupa contoh-contoh sikap yg jujur, bakal direspon oleh anak dgn trik meniru kejujuran tersebut.

Keterampilan & perhatian guru dalam menyelidiki peserta didik yg tak jujur serta yaitu syarat bagi seseorang guru dalam menanamkan kejujuran terhadap peserta didik. Bayangkan saja seandainya satu orang guru gampang ditipu oleh siswanya, pasti saja peserta didik tak mau segan-segan mengulangi kembali ketidakjujurannya tersebut. Ini rata rata berlangsung terhadap guru yg kurang peduli atau kurang memberikan perhatian pada anak didiknya. Jangankan urusan mengetahui siswanya jujur atau tak, urusan keseharian si anak saja guru tersebut tak mau tahu, & bahkan nama dari siswanya tersebut tidak jarang lupa.

Guru mesti kritis pada permasalahan peserta didik. Mutlak sekali guru utk terampil dalam menyelidiki peserta didik yg sedang bermasalah, menyangkut apakah dirinya jujur atau tak terhadap gurunya dalam mengemukakan masalahnya tersebut. Konsistensi reward & punishment yg diberikan pula amat sangat dibutuhkan utk memperkuat biar anak senantiasa berbuat jujur. Rutinitas memberikan stimulus berupa sikap kritis guru pada permasalahan peserta didik, reward & punishment yg diberikan guru, pastinya bakal menimbulkan respon peserta didik utk tak mengusahakan bohong pada permasalahannya, lantaran peserta didik tersebut tidak jarang mengalami pengalaman bahwa kejujuran tentu nya yg menang & untung, sedangkan kebohongan tentu nya bakal kalah & merugi.

Proses penilaian di tiap-tiap mata pelajaran serta dapat jadi fasilitas buat menanamkan karakter jujur terhadap peserta didik. Ketentuannya ialah guru mesti menciptakan & menjalankan gagasan pengerjaan pembelajaran (RPP) tiap-tiap mata pelajaran yg memasukkan nilai karakter jujur kepada gerakan pembelajarannya di tiap-tiap kompetensi basic yg dibebankan terhadap peserta didik. Maka, peserta didik di harapkan tidak cuma melulu konsentrasi kepada nilai akademiknya saja tapi serta nilai karakternya. Faktor ini pasti saja dapat makin baik lagi akhirnya, apabila didukung sekolah yg bersangkutan secara membuatkan Rapot Karakter terkecuali Rapot Akademik yg kebanyakan, & bila memang lah mengizinkan lagi, menjadikan nilai kepada Rapot Karakter tersebut yang merupakan salah satu syarat kenaikan kelas. Tradisi guru menilai kejujuran peserta didik dalam proses menuntut ilmu mengajar dapat jadi stimulus yg baik buat menumb uhkan respon berupa kejujuran peserta didik.

Yang Merupakan ringkasan, bahwa business guru dalam menanamkan karakter jujur kepada peserta didik dgn memanfaatkan pendekatan behaviorisme, bakal dimulai bersama memberikan stimulus berupa keteladan berupa kejujuran guru apalagi dahulu. Seterusnya mengusahakan jadi guru yg difavoritkan anak-anak biar segala nasehat kita didengar & diperhatikan oleh anak-anak. Satu Orang guru pun mesti terampil dalam bersikap kritis kepada permasalahan peserta didik. Konsistensi reward & punishment serta mesti ditegakkan supaya peserta didik bakal terbiasa bersikap jujur. & terakhir, guru mesti membiasakan membawa nilai karakter jujur peserta didik dalam aktivitas pembelajarannya di tiap-tiap mata pelajaran yg di terima anak-anak. Bersama demikian, stimulus-stimulus berupa pembiasaan buat bersikap jujur bakal membuahkan respon-respon kejujuran dari anak-anak didik yg setelah itu jadi karakter mereka. Amiin.


Ungkapan Untuk Guru

Guru itu mendidik..bukan menghardik
Guru itu mengajar,,bukan menghajar
Guru itu merangkul,,bukan memukul
Guru itu mendukung,,bukan mengkungkung
Guru itu memuji,,bukan mencaci
Guru oh Guru ucapanmu dan laksmi adalah cermin hatimu

Kebiasaan Belajar yang Baik


1. Mencatat tiap-tiap pekerjaan

Anda mampu menuliskan seluruh pekerjaan yg diberikan terhadap satu buah penerapan pencatat note atau gadget. Trik ini teramat sederhana. Tapi, dgn begini anda tak dapat melewatkan pekerjaan & deadline yg diberikan oleh pengajar.

2. Jangan Sampai lupa bawa PR ke sekolah

Tidak Sedikit pelajar yg lupa mengambil PR-nya ke sekolah. Utk menghindarinya, anda dapat serentak menyimpan PR tersebut ke dalam tas sesudah menyelesaikannya.

3. Berkomunikasi dgn guru

Menjalin komunikasi yg baik bersama guru itu mutlak. Lantaran, interaksi yg jelek sanggup memengaruhi peringkatmu di kelas. Pastikan anda senantiasa mengerjakan tugas-tugas yg diberikan oleh guru.

4. Memberi kode warna yg tidak sama buat tiap-tiap pelajaran

Trik ini dilakukan biar tugas-tugasmu di tiap-tiap pelajaran lebih tertata. Pemakaian warna ini pun bermanfaat buat memberikan tanda terhadap materi-materi mutlak dalam satu buah pelajaran.

5. Menyediakan tempat mencari ilmu di rumah

Tiap-tiap orang mempunyai trick menggali ilmu yg tidak sama. Utk itu, anda mesti mempunyai area yg nyaman buat mempelajari. Di ruangan yg nyaman, pasti anda dapat lebih gampang berkonsentrasi & menyerap satu buah materi pelajaran.

6. Persiapkan diri buat ujian

Anda mesti mempersiapkan ujian atau tes dgn baik. Apapun dapat berlangsung ketika ujian terjadi. barangkali area yg dingin dapat mengganggu konsentrasimu kala ujian. Anda mesti siap menghadapi hal-hal tersebut tidak hanya terhadap materi pelajaran.

7. Mengetahui gaya menggali ilmu

Anda mesti tau macam mana kiat otakmu bekerja dalam menyerap satu buah perihal. Identifikasi gaya mempelajari yg serasi bagi dirimu.

8. Untuk cacatan yg bagus

Ada bermacam trick utk menciptakan catatan yg bagus. Contohnya, utk orang dgn gaya menggali ilmu visual, rata-rata menciptakan catatan dgn melanjutkan gambar-gambar. Buat menciptakan catatan yg efektif, belajarlah tentukan kata kunci yg diterangkan oleh guru diwaktu mengajar.

9. Jangan Sampai menunda

Mengerjakan sesuatu dgn terburu-buru mampu memunculkan tidak sedikit kesalahan. Anda tak sanggup mencari ilmu di detik terakhir sebelum ujian. Tabiat menunda dapat membuatmu gugup, lebih-lebih seandainya ada buku yg hilang atau kejadian utama yg mendadak.

10. Jaga kesehatan

Rutinitas jelek dapat memengaruhi prestasi belajarmu. Jangan Sampai terlampaui lelah kala mengerjakan pekerjaan atau mencari ilmu. Anda mesti memakai etika yg sehat dalam melaksanakan gerakan menuntut ilmu. (ira)

Karakter itu Apa?

Sebenarnya apa yg dinamakan karakter? - Kita amat sering merancukannya dgn temperamen/kepribadian. Karakter merupakan satu buah mutu yg dipunyai oleh seorang yg membedakan ia bersama orang lain. Sementara temperamen merupakan sifay basic yg dipengaruhi oleh kode generika factor keturunan. Sedangkan kepribadian lebih mengarah ke tradisi yg kita perlihatkan diwaktu kita berada di tengah orang, seperti trick kita berpakaian,terjadi,berjabat tangan,senyum,dll.

Bedanya dgn sifat,temperamen, & kecerdasan, karakter bukanlah bawaan lahir. Beliau dibentuk & ditumbuhkan lewat PROSES Mencari Ilmu dalam kehidupan. Artinya karakter yg baik itu sanggup dipunyai oleh seluruh orang.

PENTINGNYA KARAKTER - Sejak lalu karakter dianggap juga sebagai ukuran terpenting manusia. Tokoh-tokoh dalam dongeng rata rata terkecuali miliki kapabilitas yg hebat tentu pula miliki tabiat yg baik. Sikap-sikap seperti keuletan,kejujuran,kesatria,kesabaran amat ditekankan. Tapi kala masuk jaman industri, diawal abad 20, kapabilitas(kompetensi) jadi ukuran mutlak. Industrialisasi menuntut skill yg lebih tinggi. Karakter jadi terabaikan. Terhadap periode sekarang, IQ jadi lebih diperhatikan lantaran dianggap mampu menggambarkan potensi kompetensi manusia. Akibatnya, tidak dengan sadar orang lebih mengagungkan sesuatu yg bersifat fisik & materi. Jadilah tidak sedikit orang cerdas di negara kita yg tak berkarakter. Padahal kompetensi tidak dengan karakter yg baik, ibarat pisau di tangan anak mungil. Membahayakan!!

Perjalanan hidup membuktikan hanyalah beberapa orang yg mempunyai karakter baik yg hasilnya dapat berkukuh di musim susah. Kecerdasan & karisma bisa jadi dapat mengambil seorang ke puncak keberhasilan. Tetapi, cuma karakter yg bisa menciptakan seorang berkukuh di puncak!! Mutu suatu karakter bakal terlihat kala seorang mengalami tekanan, tantangan & kesusahan. “Seseorang yg berkali-kali menang melintasi kesusahan bakal mempunyai mutu yg baik. Tak ada mutu yg tak diuji. Ujian dapat berupa tantangan, tekanan, kesusahan, halangan, penderitaan, dll yg tak kita sukai. Seandainya kita sukses melewatinya, terkecuali sekali tapi berkali-kali sehingga kita bakal mempunyai mutu tersebut.

TERBENTUKNYA KARAKTER - Sebab bukan bawaan lahir, karakter sanggup ditumbuhkan & dipengaruhi oleh tidak sedikit factor.
Ada 5 elemen yg mencetak karakter adalah :
1. Temperamen basic kita. Dominan, intim, stabil, cermat.
2. Keyakinan kita. Apa yg kita percayai.
3. Pendidikan & pengetahuan
4. Motivasi & semangat hidup
5. Perjalanan. Apa yg sudah kita alami, periode dulu, pola asuh, lingkungan kita. Lingkungan punyai andil teramat mutlak dalam mencetak karakter!!

Perlu MENTOR
Dalam prakteknya, karakter yg baik, solid & teruji benar-benar tak bakal terbentuk bersama sendirinya & mesti lewat proses. Dalam proses itu kita membutuhkan mentor (guru). Butuh seseorang pembina yg mengarahkan & memberitahukan kekeliruan & kelemahan karakter kita. Sedikitnya kita butuh miliki 8 mentor dalam kehidupan kita. Carilah & dapatkan mentor bagi karakter Kamu.
Berapa lama utk menumbuhkan & mencetak karakter? Jawabannya : SEUMUR HIDUP!!

KARAKTER Yg Mengambil Kesuksesan :
1. Integritas. Bisa mengintegritaskan kebajikan dalam ia.
2. Terus : Ulet, patuh aturan
3. Empati : Mengasihi sesama seperti diri sendiri.
4. Tahan uji : Masih tabah & membawa hikmah kehidupan dgn kiat bersyukur.
5. Beriman : Yakin bahwa Tuhan terlibat dalam kehidupan kita.

Landasan Hukum KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau lebih dikenal dengan KTSP merupakan kurikulum resmi yg disiapkan pemerintah buat seluruhnya sekolah yg bernaung dalam Negeri kesatuan RI sebab kurikulum ini disusun yang merupakan implementasi dari Undang-undang System Pendidikan Nasional. Adapun landasan hokum juga sebagai paying hokum dilaksanakannya KTSP yakni :
a. Undang-Undang RI No. 20 Th 2003 mengenai System Pendidikan Nasional.
b. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Th 2005 berkaitan Standar Nasional Pendidikan. Dua dari delapan standar Nasional Pendidikan ini mencakup :
- Standar isi(SI)
SI mencakup lingkup materi & tingkat kompetensi utk mencapai kompetensi lulusan kepada jenjang & tipe pendidikan tertentu. Termasuk Juga dalam SI merupakan : kerangka basic & struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) & Kompetensi Basic (KD) tiap-tiap mata pelajaran terhadap tiap-tiap semester dari tiap-tiap tipe & jenjang pendidikan basic & menengah. SI ditetapkan dgn Kepmendiknas No. 22 Th 2006.

Konsep Dasar KTSP

Kurikulum ialah seperangkat gagasan & pengaturan menyangkut maksud, mengisi, & bahan pelajaran pun kiat yg diperlukan yang merupakan panduan penyelenggaraan aktivitas pembelajaran utk mencapai maksud pendidikan tertentu. Kurikulum disusun oleh unit pendidikan utk mengijinkan penyesuaian acara pendidikan dgn kepentingan & potensi yg ada di daerah.
KTSP ialah kurikulum operasional yg disusun oleh & dilaksanakan di masing-masing unit pendidikan. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yg bermacam mengacu kepada standar nasional pendidikan utk menjamin pencapaian maksud pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas : (1) standar mengisi, (2) standar proses,(3) standar kompetensi lulusan(SKL),(4) standar pendidik & tenaga kependidikan,(5) standar fasilitas & prasarana, (6) standar pengelolaan,(7) standar pembiayaan dan(8) standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, adalah Standar mengisi(SI) & Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ialah acuan mutlak bagi unit pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Undang-Undang RI Nomer 20 Th 2003 (UU 20/2003) mengenai System Pendidikan Nasional & Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 19 th 2005 (PP 19/2005) berkenaan Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum terhadap KTSP jenjang pendidikan basic & menengah disusun oleh unit pendidikan bersama mengacu pada SI & SKL pula berpedoman terhadap tata cara yg disusun oleh Tubuh Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Kecuali itu, penyusunan KTSP pula mesti mengikuti ketetapan lain yg berkaitan kurikulum dalam UU 20/2003 & PP 19/2005. Tutorial yg disusun BSNP terdiri atas dua sektor :

  1. Tips Umum yg memuat ketetapan umum pengembangan kurikulum yg bakal diterapkan terhadap unit pendidikan bersama mengacu terhadap Standar Kompetensi & Kompetensi Basic yg terdapat dalam SI & SKL.Termasuk Juga dalam keputusan umum merupakan penjabaran amanat dalam UU 20/2003 & ketetapan PP 19/2005 pula prinsip & langkah yg mesti diacu dalam pengembangan KTSP.
  2. Model KTSP juga sebagai salah satu sample hasil akhir pengembangan KTSP bersama mengacu kepada SI & SKL dgn berpedoman terhadap Pedoman Umum yg dikembangkan BSNP. Juga Sebagai model KTSP, pasti tak bakal mengakomodasi keperluan semua daerah di wilayah Negeri Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) & hendaknya diperlukan yang merupakan referensi. Pedoman pengembangan kurikulum disusun antara lain biar bisa member berikan peluang seluas-luasnya terhadap peserta didik buat : a) mempelajari buat beriman & bertakwa pada Tuhan Yg Maha Esa, b) menuntut ilmu buat mendalami & menghayati, c) mencari ilmu buat sanggup laksanakan & berbuat dengan cara efektif, d) menggali ilmu buat hidup dengan & bermanfaat utk orang lain, & e) mencari ilmu utk membangun & menemukan jati diri lewat proses mencari ilmu yg aktif, kreatif, efektif & menyenangkan (PAKEM).

Alat Peraga Pendidikan

PENGERTIAN Fasilitas PERAGA - Fasilitas peraga merupakan satu buah media yg bisa diserap oleh mata & telinga bersama maksud mempermudah guru supaya proses mencari ilmu mengajar peserta didik lebih efektif & efisien (Sudjana, 2002 : 59 ). Media peraga ialah salah satu komponen penentu efektivitas mempelajari.Sarana peraga mengubah materi ajar yg abstrak jadi kongkrit & realistik. Penyediaan piranti sarana peraga yaitu sektor dari pemenuhan keperluan peserta didik menuntut ilmu, tepat dgn type peserta didik menuntut ilmu.

Pembelajaran memanfaatkan sarana peraga berarti memaksimalkan fungsi seluruhnya panca indra peserta didik buat meningkatkan efektivitas peserta didik menuntut ilmu secara mendengar, menyaksikan, meraba, & memakai pikirannya dengan cara logis & realistis. Pelajaran tak sekedar menerawang terhadap wilayah abstrak, melainkan yang merupakan proses empirik yg konkrit yg realistik pun jadi bidang dari hidup yg tak enteng dilupakan.

Fasilitas peraga dalam mengajar memegang peranan mutlak yang merupakan sarana Bantu buat membuat proses mempelajari mengajar yg efektif. Proses mempelajari mengajar ditandai bersama adanya sekian banyak JEunsur antara lain maksud, bahan, metode & media, juga evaluasi. Unsur metode & media yaitu unsur yg tak sanggup dilepaskan dari unsur yang lain yg berfungsi yang merupakan trick atau tehnik buat mengantarkan yang merupakan bahan pelajaran biar hingga maksud. Dalam pencapain tersebut, peranan fasilitas Bantu atau sarana peraga memegang peranan yg mutlak dikarenakan dgn adanya fasilitas peraga ini bahan bersama gampang mampu dipahami oleh peserta didik.Media peraga tidak jarang dinamakan audio visual, dari pengertian media yg sanggup diserap oleh mata & telinga.Fasilitas tersebut bermanfaat supaya pelajaran yg di sampaikan guru lebih enteng dipahami oleh peserta didik. Dalam proses mencari ilmu mengajar sarana peraga dipergunakan dgn maksud meringankan guru biar proses mempelajari peserta didik lebih efektif & efisien.

JENIS-JENIS Fasilitas PERAGA
Ada bermacam type media peraga pembelajaran, dari mulai benda aslinya, tiruannya, yg sederhana hingga yg trendi, diberikan dalam kelas atau diluar kelas. Mampu pun berupa bagian dua dimensi (gambar), sektor tiga dimensi (lokasi), animasi / flash (gerak), video (rekaman atau simulasi).Tehnologi sudah mengubah harimau yg ganas yg tak bisa jadi di bawa dalam kelas dapat tampik di dalam kelas dalam habitat kehidupan yg sesungguhnya.
Media peraga pembelajaran sederhana bisa dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti karton, kardus, styrofoam, & serta dapat memakai software-software pc yg sanggup membuat media peraga. Apabila guru belum mempunyai kebolehan utk membuat fasilitas peraga berbasis TIK sehingga guru bisa memakai hasil fasilitas peraga yg sudah diciptakan oleh teman-teman sejawat yg lain. Eksplorasilah kekuatan pencarian berita lewat internet, sehingga guru bakal mendapati berbagai fasilitas peraga pembelajaran berbasis TIK yg sanggup dipergunakan dengan cara gratis.
Animasi atau lebih akrab dinamakan bersama film animasi, yaitu film yg adalah hasil dari pengolahan gambar tangan maka jadi gambar yg bergerak.Bersama pertolongan pc & grafika computer, pelaksanaan film animasi jadi begitu mudah & serta-merta (wikipedia, 2009).
Flash merupakan sarana buat menciptakan situs site yg interaktif & website site yg dianimasikan (mohkaris.blogspot.com, 2009). Animasi flash ialah gambar bergerak yg dibuat bersama memanfaatkan fasilitas utk menciptakan website site yg interaktif & situs site yg dianimasikan. (mohkaris.blogspot.com, 2009).
Simulasi yakni satu buah peniruan sesuatu yg nyata, kondisi sekelilingnya (state of affairs), atau proses.Perbuatan lakukan simulasi sesuatu dengan cara umum mewakilkan satu buah karakteristik kunci atau kelakuan dari sistem-sistem fisik atau abstrak (wikipedia, 2009).

Kategori sarana peraga dikelompokan jadi dua, ialah :
· Media peraga dua & tiga dimensi Bagan, grafik, poster, gambar mati, peta datar, peta timbul, globe, papan catat.
· Fasilitas peraga yg diproyeksikan Film, slide & filmstrip.
Adapun sekian banyak sample media peraga yg bakal dipakai dalam mengajar yakni :
a. Gambar :
Gambar merupakan satu buah wujud fasilitas peraga yg kayaknya saling dikenal & saling difungsikan, dikarenakan gambar disenangi oleh anak beraneka unur, diperoleh dalam kondisi siap gunakan, & tak mengita ketika persiapan.
b. Peta :
Peta dapat menunjang mereka mencari ilmu wujud & letak negara-negara pun kota-kota yg dinamakan Al-kitab.Salah satu yg mesti diperhatikan, pemakaian peta yang merupakan sarana peraga cuma serasi bagi anak besar/kelas agung.
c. Papan catat :
Peranan papan catat tak kalah pentingnya juga sebagai fasilitas mengajar.Papan catat akan dirima dimana-mana sbg fasilitas peraga yg efektif.Tak butuh jadi satu orang seniman utk menggunakan papan catat. Kalimat yg pendek, sekian banyak gambaran orang yg sederhana sekali, suatu diagram, atau empat persegi panjang bisa menggambarkan orang, kota atau kejadian.
d. Boks pasir :
Anak kelas mungil & kelas tengah teramat menggemari peragaan yg memanfaatkan boks pasir. Boks pasir bisa diciptakan “peta” bagi mereka khususnya bagi kelas tengah lantaran terhadap usia tersebut mereka telah mengetahui jarak dari desa ke desa.(Pepak.sabda.org.and omtions.blogspot.com)

3. KELEBIHAN & KEKURANGAN Memakai Media PERAGA
Adapun kelebihan & kekurangan pemakaian fasilitas peraga dalam pengajaran merupakan :

A. Kelebihan pemakaian sarana peraga merupakan :
Ø Menumbuhkan kesukaan menggali ilmu peserta didik lantaran pelajaran jadi lebih menarik.
Ø Memperjelas makna bahan pelajaran maka peserta didik lebih enteng memahaminya.
Ø Metode mengajar dapat lebih bervariasi maka peserta didik tak bakal gampang bosan.
Ø Menciptakan lebih aktif lakukan gerakan menuntut ilmu seperti : mengamati, melaksanakan & mendemonstrasikan & sebagainya.

· Adapun maksud dari media peraga utk :
Ø Memperkenalkan, menempa, memperkaya, juga memperjelas.
Ø Mengembangkan sikap yg dikehendaki.
Ø Mendorong gerakan peserta didik lebih lanjut.
Penggunaan sarana peraga merangsang imajinasi anak & memberikan kesan yg mendalam dalam mengajar, panca indra & semua kesanggupan seseorang anak butuh dirangsang, diperlukan & libatkan, maka tidak cuma mengetahui, melainkan bakal memanfaatkan & melaksanakan apa yg dipelajari. Panca indera yg paling umum difungsikan dalam mengajar yakni “ mendengar” lewat pendengaran, anak mengikuti peristiwa-peristiwa & ikut merasakan apa yg di sampaikan. Seakan-akan telinga memperoleh mata. Anak menonton sesuatu dari apa yg diceritakan. Tapi ilmu pendidikan berpendapat, bahwa cuma 20% dari apa yg didengar sanggup diingat seterusnya hri. Kesan yg lebih dalam akan dihasilkan apabila apa yg diceritakan “dilihat lewat satu buah gambar “. Dgn begitu, melalui” mendengar “ & “ melihat” dapat diperoleh kesan yg jauh lebih mendalam.




B. Kekurangan media peraga ialah :
Ø Mengajar bersama menggunakan media peraga lebih tidak sedikit menuntuk guru.
Ø Tidak Sedikit disaat yg dimanfaatkan buat persiapan.
Ø Butuh kesediaan berkorban dengan cara materiil.
Ada sekian banyak kelemahan sehubungan dgn kegiatan pengajaran sarana peraga itu, antara lain terlampaui menekankan bahan-bahan peraganya sendiri bersama tak menghiraukan kegiatan-kegiatan lain yg berhubungan bersama design, pengembangan, produksi, evaluasi, & pengelolaan bahan-bahan itu. Kelemahan lain yaitu fasilitas peraga diliat juga sebagai “alat Bantu “ semata-mata bagi guru dalam lakukan aktivitas mengajarnya maka keterpaduan antara bahan pelajaran & media peraga tersebut diabaikan. Di Samping itu terlampaui menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya & terus memandang materi audiovisual yang merupakan fasilitas Bantu guru dalam mengajar.

Sarana peraga yg difungsikan hendaknya mempunyai karakteristik tertentu. Ruseffendi (dalam darhim,19986 : 14 ) menyebut bahwa media peraga yg di pakai mesti mempunyai sifat yang merupakan berikut :
1. Tahan lama (terbuat dari bahan yg lumayan kuat ).
2. Wujud & warnanya menarik.
3. Sederhana & enteng di kelola (tak rumit ).
4. Ukurannya serasi(seimbang )bersama ukuran fisik anak.
5. Akan mengajikan gagasan matematika (tak mempersulit pemahaman)
6. Pas bersama ide pembelajaran.
7. Sanggup memperjelas rencana(tak mempersulit pemahaman )
8. Peragaan itu biar jadi basic bagi tumbuhnya gagasan berpikir yg abstrak bagi peserta didik.
9. Jikalau kita mengharap peserta didik menuntut ilmu aktif (sendiri atau berkelompok )media peraga itu biar sanggup di manipulasikan , ialah : akan diraba, dipegang, dipindahkan, dimainkan, dipasangkan, dicopot,(diambil dari susunannya ) & lain-lain.
10. Kalau barangkali media peraga tersebut bakal berfaedah lipat (banyak).


4. FUNGSI Fasilitas PERAGA

Berikut ini sekian banyak fungsi media peraga antara lain :
· Fungsi Fasilitas Peraga terutama utk membangkitkan kesukaan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
· Fungsi Sarana peraga buat menyajikan materi ke dalam bentuk yg lebih konkrit, peserta didik kepada tingkat yg lebih rendah bakal lebih mendalami & mengerti apa yg diajarkan.
· Dgn alat Peraga peserta didik dapat menyadari adanya pertalian antara pembelajaran dgn benda-benda di lebih kurang.
· Pemakaian media peraga meungkinkan konsep-konsep abstrak yg disajikan dalam wujud konkrit.


Fungsi lain dari fasilitas peraga yakni yang merupakan berikut :
1. Yang Merupakan sarana bantu utk wujudkan situasi mencari ilmu mengajar yg efektif.
2. Salah satu unsur yg mesti dikembangkan oleh guru dikarenakan mrupakan sektor yg integral dari situasi mengajar.
3. Penggunaannya integral bersama maksud & mengisi pelajaran.
4. Penggunaannya bukan semata-mata media hiburan (pelengkap).
5. Utk mempercepat proses pembelajaran (menangkap pengertian)
6. Utk memprtinggi kualitas pembelajaran.

Nilai-nilai pemakaian fasilitas peraga dalam proses pembelajaran diantaranya ialah yang merupakan berikut :
1. Akan mengurangi terjadinya verbalisme.
2. Bakal memperbesar kesukaan & perhatian peserta didik.
3. Hasil mencari ilmu bertambah mantap.
4. Memberikan pengalaman yg nyata & sanggup menumbuhkan gerakan berupaya sendiri kepada tiap-tiap peserta didik.
5. Menumbuhkan pemikiran yg rutin & berkesinambungan.
6. Mempermudah tumbuhnya pemikiran & menunjang berkembangnya bahasa.
7. Menolong berkembangnya efisiensi & pengalaman menuntut ilmu yg lebih sempurna.

5. Aplikasi Media PERAGA DALAM PEMBELAJARAN
Aktivitas Menggali Ilmu Mengajar (KBM) yg dilaksanakan tiap-tiap hri, adalah kehidupan dari sebuah kelas, di mana guru & peserta didik saling terkait dalam pembuatan gerakan yg sudah direncanakan oleh guru.Kesuksesan gerakan tersebut sepenuhnya jadi tanggung jawab guru, lantaran guru adalah pengelola tunggal di dalam kelas.Oleh lantaran itu kalau peserta didik kurang mampu menunjukan keterampilan dalam sebuah mata pelajaran, sehingga tuduhan kekurangberhasilan pun tertuju pada guru.
Sarana pembelajaran diartikan yang merupakan seluruhnya benda yg jadi perantara dalam terjadinya pembelajaran.Berdasar fungsinya fasilitas akan berbentuk media peraga & fasilitas.Tetapi dalam keseharian kita tak terlampaui membedakan antara sarana peraga & alat.Menurut Estiningsih (1994) fasilitas peraga yakni alat pembelajaran yg mengandung atau membawakan ciri-ciri rencana yg dipelajari. Sample : papan catat, buku catat, & daun pintu yg berbentuk persegi panjang akan berfungsi juga sebagai media peraga terhadap ketika guru menerangkan bangun geometri dalam persegi panjang.
Fungsi mutlak media peraga ialah buat menurunkan keabstrakan dari rencana, biar anak dapat menangkap arti sebenarnya dari rencana yg dipelajari.Dgn menonton, meraba, & memanipulasi sarana peraga sehingga anak memiliki pengalaman nyata dalam kehidupan menyangkut arti rencana. Sedangkan media ialah fasilitas pembelajaran yg fungsi utamanya yang merupakan sarana bantu buat jalankan pembelajaran. Dgn memanfaatkan fasilitas tersebut di inginkan dapak memperlancar pembelajaran. Sampel : papan catat, jangka, penggaris, lembar tugas(LT), lembar kerja (LK), & alat-alat permainan.
Prinsip-prinsip pemakaian sarana peraga adalah sbg berkut :
1. Tentukan sarana peraga dngan pas.
2. Menetapkan /memperhitungkan subjek bersama serasi.
3. Menyajikan sarana peraga dgn sesuai.
4. Menempatkan atau memperlihatkan sarana peraga serasi kala, ruang & situasi yg serasi.

Utk meminimalisasi dominasi guru dalam pemakaian fasilitas peraga, sehingga butuh direncanakan & dikembangkan media peraga utk group atau individu. Ada sekian banyak keuntungan apabila sarana peraga difungsikan utk group, antara lain : (1) adanya tutor sebaya dalam group, akandapat menopang guru dalam menerangkan pemanfaatan sarana peraga pada temannya,(2) kerja sama yg berlangsung dalam pemakaian media peraga group bakal menciptakan suasana kelas lebih menyenangkan, (3) sebanyak anggota group yg relatif mungil dapat memudahkan peserta didik utk berdiskusi & bersamasama dalam pemanfaatan media.

Bersama pertolongan pemakaian fasilitas peraga dalam di inginkan mampu memberikan permasalahan-permasalahan jadi lebih menarik bagi anak yg sedang laksanakan aktivitas menuntut ilmu. Lantaran penemuan-penemuan yg diperoleh dari kegiatan anak rata rata bermula dari munculnya hal-hal yg yakni tanda bertanya, sehingga permasalahan yg diselidiki jawabannya itu mesti didasarkan kepada obyek yg menarik perhatian anak. Menjadi apabila mengizinkan hal tersebut haruslah dinyatakan dalam wujud pertanyaan yg mengarah terhadap bahan diskusi dalam beraneka cabang penyelidikan, contohnya dari buku, dari guru atau bahkan dari anak sendiri.Aspek itu bakal ditentukan lewat peragaan dari guru & diskusi yg melibatkan seluruhnya kelas atau oleh grup kecil/seorang anak yg bekerja bersama lembar kerja. Bersama memakai sebuah lembar kerja, mereka akan memakai bahan-bahan yg di desain buat mengarahkan dalam menjawab pertanyaan yg dapat mempermudah mereka menemukan satu buah jawaban yg dimaksudkan kepada arti pertanyaannya. Oleh sebab itu sebaiknya tiap-tiap media peraga di lengkapi bersama kartu-kartu atau lembar kerja atau arahan pemakaian fasilitas buat menjawab permasalahan.

Perbedaan Antara Kurikulum 2013 dan KTSP 2006

Menurut Peraturan Pemerintah Nomer 19 Th 2005 Menyangkut Standar Nasional Pendidikan Bab 1 Pasal 1 Ayat (15) Kurikulum Tingkat Unit Pendidikan (KTSP) merupakan “Kurikulum operasional yg disusun oleh & dilaksanakan di masing-masing unit pendidikan.” KTSP yakni penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) yaitu kurikulum operasional yg disusun & dilaksanakan oleh masing-masing unit pendidikan atau sekolah (Muslich, 2007 : 17).

Kurikulum 2013 telah diimplementasikan terhadap thn pelajaran 2013/2014 terhadap sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan dengan cara resmi kepada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yg baru pasti memiliki perbedaan bersama yg lama. Demikian juga kurikulum 2013 memiliki perbedaan dgn KTSP. Berikut ini yakni perbedaan kurikulum 2013 & KTSP :

Di tinjau dari prosesnya


1. Terhadap KTSP proses pembelajaran yg lebih dominan merupakan hal kognitif, psikomotor, & afektif, sedangkan kepada kurikulum 2013 dalam proses mempelajari mengajar nantinya yg lebih dominan merupakan afektif, psikomotor, baru kognitif. Artinya peserta didik dalam proses lebih menonjolkan afektif & psikomotornya.

2. Kurikulum 2013 amat menekankan penyeimbangan antara faktor kognitif (intelektual), psikomotorik (gerak) & afektif (sikap). Berlainan bersama KTSP 2006 yg terhadap step implemntasinya condong lebih konsentrasi kepada factor kognitifnya

3. Factor standar mengisi. Jumlah mata pelajaran yg ada di dalam tiap-tiap jenjang di kurikulum 2013 menyusut. Sampel : buat sekolah basic yg awalnya 10 jadi 6 mata pelajaran, tapi esensi yg di inginkan dari tiap-tiap pembelajaran terus ada, maka trik yg difungsikan didalam kurikulum 2013 ialah integrasi sekian banyak pelajaran ke pelajaran lain. Integrasi ini dinamakan pembelajaran tematik. Pengurangan jumlah pelajaran terhadap kurikulum 2013 tetapi dmikian berimbas terhadap tambahan ketika menggali ilmu. Buat tingkat sekolah basic penambhan 4 jam dalam 1 pekan.

4. Standar proses pemebelajaran. Perubahan yg signifikan berlangsung terhadap penedekatan pembelajaran yg dilakukan. Pembelajaran yg kepada awalnya menggunkan pendekatan behaviorisme & kognitifisme, waktu ini mulai sejak bergeser menuju kedekatan konstrutivisme. Factor ini bakal berimbas terhadap guru di kelas yg terhadap awalnya condong menggunkan guru juga sebagai sumber pembelajaran (teacher-centered leaning), jadi peserta didik & lingkungannya yang merupakan sumber (student-centered leaning).

5. Perubahan standar penilaian. Terhadap kurikulum KTSP 2006 penilaian yg dilakukan condong memanfaatkan penilaian akhir tidak dengan ada penilaian kepada proses pembelajaran. Kepada kurikulum baru ini, penilaian dapat di proses menuntut ilmu turut dimasukan. Nantinya dapat ada penilaian forfolio pada forfolio pada pribadi peserta didik.


Di tinjau dari penilaiannya

Kurikulum 2006

Kurikulum 2006 memuat banyaknya permasalahan diantaranya :

1. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kontes tepat tuntutan fungsi & maksud pendidikan nasional.

2. Kompetensi belum menggambarkan dengan cara holistik domain sikap, keterampilan & wawasan.

3. Sekian Banyak kompetensi yg dibutuhkan tepat dgn perkembangan keperluan (contohnya pendidikan karakter, metodologi, pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills & hard skill, kewirausahaan), belum terakomodasi didalam kurikulum.

4.Kurikulum belum peka & tanggapan pada perubahan sosial yg berlangsung terhadap tingkat lokal, nasional ataupun global.

5. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pengajaran yg rinci maka mengakses kesempatan penafsiran yg bermacam macam & berujung terhadap pembelajaran yg berpusat kepada guru.

6. Standar penilaian belum mengarahkan terhadap penilaian berbasis terhadap kompetensi (proses & hasil) & belum dengan cara tegas menuntut adanya remediasi dengan cara berskala.

7. Dgn KTSP memerlukan dokumen kurikulum yg lebih rinci biar tak memunculkan multi tafsir.

KTSP 2013

1. Kepada kurikulum 2013 tantangan hari depan yg dihadapi merupakan arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan tehnologi berita, konfergensi ilmu & technologi, & ekonomi berbasis wawasan.

2. Kompetensi hari depan yakni meliputi kekuatan berkomunikasi, kemapuan berfikir jernih & kritis, kebolehan pertimbangkan sudut moral satu buah permasalahan kebolehan jadi masyarakat negeri yg efektif, & kapabilitas coba buat mengerti & toleran kepada pandangan yg berlainan.

3. Fenomena sosial yg mengatakan seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalm bermacam macam kategori ujian, & kejolak sosial.

4. Persepsi publik yg menilai pendidikan tatkala ini terlampaui menitikberatkan terhadap hal kognitif, beban peserta didik yg terlampaui berat & bermuatan karakter.

Di tinjau dari esensialnya

Kurikulum 2013

1. Tiap mata pelajaran memberi dukungan seluruh kompetensi (sikap, wawasan, keterampilan)

2. Mata pelajaran di desain terkait satu dgn lainnya & mempunyai kompetensi basic yg diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.

3. Bahasa Indonesia yang merupakan penghela maple lain (sikap & keterampilan bahasa)

4. Seluruhnya mata pelajaran diajarkan dgn pendekatan yg sama (saintifik) lewat mengamati, menanya, coba, menalar, dll

5. Beraneka Ragam kategori konten pembelajaran di ajarkan terkait & terpadu satu sama lain (cross curriculum atau integrated curriculum ), konten ilmu wawasan diintegrasikan & dijadikan penggerak konten pembelajaran yang lain.

6. Tematik integratif utk kelas I – IV SD

7. TIK yakni media pembelajaran, dipergunakan yang merupakan alat pembelajaran mata pelajaran lain.

8. Bahasa Indonesia yang merupakan fasilitas komunikasi & carrier of knowledge

9. tak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, permintaan, antar ketertarikan & pendalaman ketertarikan.

10. SMA & SMK mempunyai mata pelajaran wajib yg sama terkait basic – basic wawasan, keterampilan & sikap.

11. Penjurusan di SMK tak terlampaui detail (hingga sektor studi), didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan & pendalaman.

KTSP 2006
Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran juga ada perbedaannya
1. Mata pelajaran tertentu memberi dukungan kompetensi tertentu

2. Mata pelajaran di desain berdiri sendiri & mempunyai kompetensi basic sendiri

3. Bahasa Indonesia sejajar dgn maple lain

4. Tiap mata pelajaran diajarkan dgn pendekatan tidak serupa

5. Tiap kategori konten pembelajaran diajarkan terpisah (separated curriculum)

6. Tematik utk kelas I – III SD (belum terintegratif)

7. TIK ialah mata pelajaran sendiri

8. Bahasa Indonesia yang merupakan wawasan

9. Utk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI

10. SMA & SMK tidak dengan kesamaan kompetensi

11. Penjurusan di SMK teramat detail(hingga keahlian)

Apa Fungsi RPP?

Rencana Pelaksananaan Pembelajaran (RPP) merupakan ide yg menggambarkan prosedur & menajemen pembelajaran utk mencapai satu atau lebih kompetensi basic yg sudah dijabarkan dalam silabus. RPP ini sanggup difungsikan oleh tiap-tiap pengajar yang merupakan petunjuk umum utk melakukan pembelajaran terhadap peserta didiknya, dikarenakan di dalamnya berisi tata cara dengan cara rinci, jumpa demi jumpa, menyangkut maksud, tempat lingkup materi yg mesti diajarkan, gerakan menggali ilmu mengajar, alat, & evaluasi yg mesti dimanfaatkan. Oleh dikarenakan itu, bersama berpedoman RPP ini pengajar dapat bisa mengajar bersama sistematis, tidak dengan khawatir ke luar dari maksud, area lingkup materi, strategi
mempelajari mengajar, atau ke luar dari system evaluasi yg selayaknya. RPP bakal meringankan si pengajar dalam mengorganisasikan materi standar, pun mengantisipasi siswa & masalah-masalah yg barangkali timbul dalam pembelajaran. Baik pengajar ataupun siswa mengetahui dgn tentu maksud yg hendak diraih & kiat mencapainya. Dgn begitu pengajar bisa mempertahankan situasi biar peserta didik bakal memusatkan perhatian dalam pembelajaran yg sudah diprogramkannya. Sebaliknya, tidak dengan RPP atau tidak dengan persiapan tercatat ataupun tak terdaftar, satu orang pengajar bakal mengalami kesusahan dalam proses pembelajaran yg dilakukannya. Seseorang pengajar yg belum berpengalaman terhadap biasanya memerlukan perencanaan yg lebih rinci di bandingkan seseorang pengajar yg telah berpengalaman.


Pengertian & Fungsi Gagasan Pelajaran & strategi penyusunan

1. Komponen RPP

Kepada hakekatnya RPP yaitu perencanaan jangka pendek utk memperkirakan perbuatan apakah yg dapat dilakukan dalam pembelajaran, baik oleh pengajar ataupun perserta didik buat mencapai satu buah kompetensi yg telah ditetapkan. Dalam RPP mesti terang Kompetensi dasar(KD) yg dapat di raih oleh siswa, apa yg mesti dilakukan, apa yg mesti dipelajari, & macam mana mempelajarinya, juga macam mana pengajar mengetahui bahwa siswa sudah menguasai kompetensi tertentu. Aspek-aspek tersebutlah sebagai unsur penting yg mesti ada dalam tiap-tiap RPP.
RPP terdiri dari komponen acara aktivitas mempelajari & proses pembuatan acara. Komponen acara mencakup KD, materi standar, metode pembelajaran, sarana pembelajaran, sumber menuntut ilmu, & ketika menggali ilmu. Dgn begitu, RPP kepada hakekatnya yakni sebuah system yg terdiri dari komponen-komponen yg saling berhubungan pula berinteraksi satu denganlainnya, & memuat langkah-langkah pelaksanaannya utk mencapai maksud yakni mencetak kompentensi yg telah ditetapkan pada awal mulanya. Adapun format RPP yg sudah dirumuskan dalam beragam kajian di Instansi Pengembangan Pendidikan Kampus Sebelas Maret (LPP UNS) terlampir dalam arahan ini, bersama komponen RPP seperti tersebut di bawah ini.
1. Kompetensi Basic (KD)
Kompetensi yg dirumuskan dalam RPP mesti terang. Makin kongkrit kompetensi bakal makin gampang diamati, & dapat makin gampang atau makin serasi pun merencanakan kegiatan-kegiatan yg mesti dilakukan utk mencapai kompetensi tersebut. Butuh ketahuan bahwa sekian banyak materi standar bisa saja mempunyai lebih dari satu KD. Di Samping itu, butuh ditetapkan pun konsentrasi kompetensi yg di harapkan dari peserta didik juga sebagai hasil akhir pembelajaran. Kompetensi ini pun dapat jadi panduan bagi pengajar dalam memastikan materi standar yg dapat difungsikan & pendekatan pembelajaran yg serasi buat mencetak kompetensi siswa.
2. Materi standar
Materi standar yg dikembangkan & dijadikan bahan kajian peserta didik mesti disesuaikan dgn kepentingan & kemampuannya, mengandung nilai fungsional, praktis, pun disesuaikan dgn keadaan & kepentingan lingkungan, institusi, & daerah.
3. Gerakan Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran yakni tahap-tahap gerakan yg dilakukan oleh pengajar & siswa buat menyelesaikan satu buah materi standar yg sudah direncanakan oleh pengajar. Urutan aktivitas pembelajaran menggambarkan strategi pembelajaran yg sudah ditentukan. Step aktivitas tersebut terdiri dari step PENDAHULUAN, step PENYAJIAN, & step PENUTUP.
4. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yaitu kiat dalam menyajikan (menguraikan, berikan sample, berikan latihan & lain-lain) sebuah bahan kajian pada peserta didik. Tak seluruhnya metode pembelajaran tepat utk dimanfaatkan dalam mencapai kompetensi tertentu. Oleh sebab itu mesti dipilih metode pembelajaran yg paling sesuai buat sebuah kompetensi yg mau diraih. Bermacam Macam sample metode pembelajaran yg tidak jarang diperlukan antara lain ceramah, diskusi, bertanya jawab, simulasi, studi kasus, praktikum, seminar, demonstrasi, main peran & lainlain.
5. Fasilitas Pembelajaran
Segala sesuatu yg akan menyalurkan atau mengemukakan pesan/informasi dari sumber pesan/informasi ke penerima pesan/informasi dinamakan fasilitas pembelajaran.Menjadi bersama adanya sarana siswa bisa menyaksikan, membaca, mendengarkan atau ketiganya sekaligus dalam menyerap bermacam macam info yg di sampaikan oleh pengajarnya. Sarana tersebut akan berupa alat-alat elektronik, gambar, buku & sebagainya. Sedangkan media pembelajaran merupakan benda-benda atau alat-alat yg difungsikan dalam pembelajaran maka mengizinkan terjadinya proses pembelajaran. Alat-alat itu tak dinamakan fasilitas pembelajaran sebab tak dimaksudkan buat mengambil pesan.
6. Sumber Menggali Ilmu
Sumber menuntut ilmu merupakan segala sesuatu yg akan digunakan utk penggalian kabar. Sumber menggali ilmu ini bisa berupa dosen (yang merupakan nara sumber), buku teks, jurnal ilmiah, laporan penelitian, internet, & lain-lain.
7. Alokasi Diwaktu
Jumlah kala dalam menit yg dibutuhkan oleh pengajar & peserta didik buat menyelesaikan tiap-tiap langkah kepada urutan step Gerakan Pembelajaran.

2. Kiat Penyusunan RPP

Butuh diperhatikan bahwa buat menyusun RPP pengajar butuh memastikan batas lingkup materi sub pokok bahasan mana saja yg dapat diajarkan tiap-tiap kali jumpa dgn menyaksikan estimasi dikala dalam silabusnya. Jika sebuah sub pokok bahasan dalam silabus membutuhkan kala lebih dari sekali jumpa atau sekian banyak kali jumpa, sehingga sub pokok bahasan itu butuh dirinci lagi. Kalau faktor ini tak bisa saja, lantaran bakal mengganggu keutuhan materi, sehingga akan dibuat satu RPP yg dipakai utk dua kali jumpa atau lebih. RPP mesti disusun dengan cara sistemik & sistematis, utuh & menyeluruh, bersama sekian banyak bisa jadi penyesuaian dalam situasi pembelajaran yg aktual. Bersama begitu RPP mampu berfungsi buat mengefektifkan proses pembelajaran pas bersama apa yg sudah direncanakan. RPP hendaknya disusun dengan cara sederhana & fleksibel, pun bisa dilaksanakan dalam aktivitas pembelajaran, & pembentukan kompetensi siswa.
Berikut ini langkah-langkah yg sebaiknya dilakukan dalam penyusunan RPP sebuah mata kuliah atau blok mata kuliah :

1. Identifikasi Mata Kuliah atau Blok Mata Kuliah
Tuliskan identitas Acara studi, nama mata kuliah atau blok mata kuliah, kode mata kuliah, bobot SKS, semester (bersumber terhadap kurikulum yg telah ada).

2. Perumusan Standar Kompetensi (SK)
Tuliskan rumusan SK dari tiap-tiap mata kuliah yg didasarkan terhadap maksud akhir dari mata kuliah tersebut. Tuliskan bersama kata kerja operasional yg bisa diamati & diukur, yg meliputi perihal kognitif, afektif, & psikomotorik (perhatikan silabusnya).

3. Perumusan Kompetensi dasar(KD)
Tuliskan rumusan KD sbg penjabaran dari SK bersama memanfaatkan kata kerja operasional yg bakal diamati & diukur, yg meliputi perihal kognitif, afektif, & psikomotorik (perhatikan silabusnya). Tuliskan satu KD kepada tiap-tiap RPP utk satu kali jumpa atau lebih.

4. Perumusan Indikator
Tuliskan indikator yang merupakan penjabaran dari KD dgn kata kerja operasional. Kata kerja operasional terhadap rumusan indikator akan dirinci pas dgn aktivitas yg dilakukan & mampu ditulis dengan cara terpisah antara factor kognitif, afektif, & psikomotorik (saksikan silabusnya).

5. Penentuan Step Pembelajaran
Urutan step pembelajaran terdiri dari komponen Pendahuluan, Penyajian, & Penutup. Pendahuluan adalah step awal aktivitas yg dimaksudkan utk mempersiapkan siswa supaya dengan cara mental siap menuntut ilmu wawasan, keterampilan, & sikap baru. Kepada tahapan ini berisi penjelasan ringkas materi yg bakal dikaji, keterkaitan materi kajian dgn materi diawal mulanya atau bersama praktek keseharian (apersepsi), & kompetensi yg mesti di raih siswa.
Step penyajian adalah tahapan mutlak dalam pembelajaran, di dalamnya berisi spesifikasinya, sampel, diskusi atau latihan berkenaan materi yg dikaji. Sedangkan step Penutup yaitu tahapan akhir satu buah pembelajaran. Terhadap step Penutup ini diperlukan buat memberikan penegasan, kesimpulan, penilaian ataupun tindak lanjut menyangkut materi yg dikaji tersebut.

6. Penentuan Gerakan Pembelajaran
Tuliskan bermacam gerakan penting yg mesti dilakukan oleh pengajar ataupun siswa tatkala proses pembelajaran yg dapat dilakukan, yg sanggup menggambarkan strategi pembelajaran.

7. Pemilihan Metode Pembelajaran
Memastikan metode pembelajaran yg bakal diterapkan utk memberikan pengalaman menggali ilmu terhadap siswa tatkala proses pembelajaran, sejak mulai dari step Pendahuluan, Penyajian hingga step Penutup. Pemilihan metode pembelajaran hendaknya disesuaikan bersama KD yg mau diraih, dikarenakan tak tiap-tiap metode pembelajaran pas utk difungsikan dalam mencapai maksud KD tertentu.

8. Pemilihan Alat Pembelajaran
Tuliskan sarana yg bakal dimanfaatkan dalam laksanakan pembelajaran. Alat hendaknya dipilih yg tepat dgn metode pembelajaran yg dapat dipakai. Pemilihan sarana pembelajaran yg cocok akan menjadikan pembelajaran lebih menarik, maka dapat meringankan utk mencapai
KD yg sudah ditetapkan.

9. Penentuan Sumber Menuntut Ilmu
Tuliskan sumber mempelajari yg bakal dipakai(didasarkan kepada relevansi, konsistensi, & edukuasi). Adapun yg dimaksud sumber mencari ilmu ialah buku-buku rujukan atau referensi berupa buku teks, jurnal, laporan penelitianatau bahan ajar yang lain. Sumber menuntut ilmu bisa pula berupa manusia, contohnya dosen, siswa atau obyek yang lain area asal berita diperoleh, atau sbg nara sumber.

10. Alokasi Kala
Tuliskan jumlah diwaktu yg dibutuhkan oleh pengajar & siswa buat menyelesaikan tiap-tiap langkah kepada urutan Step Pembelajaran yakni : Pendahuluan, Penyajian, & Penutup. Porsi paling besar merupakan step Penyajian, yakni antara 80-90 persen dari total aktivitas pembelajaran. Sedangkan Pendahuluan kebanyakan cuma membutuhkan 5 persen, & Penutup memerlukan 10-15 persen dari total dikala yg dimanfaatkan buat pembelajaran.


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya merupakan suatu bentuk prosedur dan manajemen pembelajaran untukmencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi (standar kurikulum). Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan RPP merupakan komponen yang penting. Dalam hal ini guru merupakan salah satu yang memegang peranan paling penting dalam merancang suatu RPP oleh karena itu dituntut adanya suatu sikap profesional dari seorang guru. Kemampuan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan hal yang harus dimiliki oleh seorang guru. Rencana pelaksanaan pembelajaran, unsur-unsur utamanya yang minimal harus ada dalam setiap, RPP yaitu jelas kompetensi dasar yang akan dimiliki oleh peserta didik, apa yang harud dilakukan, apa yang dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik menguasai kompetensi tertentu.
Adapun fungsi rencana pelaksanaan pembelajaran dalam KTSP, yaitu sebagai fungsi perencanaan, dalam hal ini dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Di samping itu komponen yang harus dipahami guru dalam pengembangan KTSP ialah, kompetensi dasar, materi standar, hasil belajar, indikator hasil belajar, penilaian dan prosedur pembelajaran. Fungsi pelaksanaan RPP berfungsi untuk mengefektifkan proses pembelajaran agar sesuai dengan yang direncanakan. Materi standar yang dikembangkan harus sesuai dengan kemauan dan kebutuhan peserta didik, serta disesuaikan dengan kondisi lingkungannya.


DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran Lembaga Pengembangan Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Depdikbud, 1983. Pengelolaan Kelas. Jakarta. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen
M. Enteng dan T. Raka Joni. 1983. Pengelolaan Kelas. Jakarta Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Kependidikan Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.