Perbedaan Antara Kurikulum 2013 dan KTSP 2006

Menurut Peraturan Pemerintah Nomer 19 Th 2005 Menyangkut Standar Nasional Pendidikan Bab 1 Pasal 1 Ayat (15) Kurikulum Tingkat Unit Pendidikan (KTSP) merupakan “Kurikulum operasional yg disusun oleh & dilaksanakan di masing-masing unit pendidikan.” KTSP yakni penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) yaitu kurikulum operasional yg disusun & dilaksanakan oleh masing-masing unit pendidikan atau sekolah (Muslich, 2007 : 17).

Kurikulum 2013 telah diimplementasikan terhadap thn pelajaran 2013/2014 terhadap sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan dengan cara resmi kepada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yg baru pasti memiliki perbedaan bersama yg lama. Demikian juga kurikulum 2013 memiliki perbedaan dgn KTSP. Berikut ini yakni perbedaan kurikulum 2013 & KTSP :

Di tinjau dari prosesnya


1. Terhadap KTSP proses pembelajaran yg lebih dominan merupakan hal kognitif, psikomotor, & afektif, sedangkan kepada kurikulum 2013 dalam proses mempelajari mengajar nantinya yg lebih dominan merupakan afektif, psikomotor, baru kognitif. Artinya peserta didik dalam proses lebih menonjolkan afektif & psikomotornya.

2. Kurikulum 2013 amat menekankan penyeimbangan antara faktor kognitif (intelektual), psikomotorik (gerak) & afektif (sikap). Berlainan bersama KTSP 2006 yg terhadap step implemntasinya condong lebih konsentrasi kepada factor kognitifnya

3. Factor standar mengisi. Jumlah mata pelajaran yg ada di dalam tiap-tiap jenjang di kurikulum 2013 menyusut. Sampel : buat sekolah basic yg awalnya 10 jadi 6 mata pelajaran, tapi esensi yg di inginkan dari tiap-tiap pembelajaran terus ada, maka trik yg difungsikan didalam kurikulum 2013 ialah integrasi sekian banyak pelajaran ke pelajaran lain. Integrasi ini dinamakan pembelajaran tematik. Pengurangan jumlah pelajaran terhadap kurikulum 2013 tetapi dmikian berimbas terhadap tambahan ketika menggali ilmu. Buat tingkat sekolah basic penambhan 4 jam dalam 1 pekan.

4. Standar proses pemebelajaran. Perubahan yg signifikan berlangsung terhadap penedekatan pembelajaran yg dilakukan. Pembelajaran yg kepada awalnya menggunkan pendekatan behaviorisme & kognitifisme, waktu ini mulai sejak bergeser menuju kedekatan konstrutivisme. Factor ini bakal berimbas terhadap guru di kelas yg terhadap awalnya condong menggunkan guru juga sebagai sumber pembelajaran (teacher-centered leaning), jadi peserta didik & lingkungannya yang merupakan sumber (student-centered leaning).

5. Perubahan standar penilaian. Terhadap kurikulum KTSP 2006 penilaian yg dilakukan condong memanfaatkan penilaian akhir tidak dengan ada penilaian kepada proses pembelajaran. Kepada kurikulum baru ini, penilaian dapat di proses menuntut ilmu turut dimasukan. Nantinya dapat ada penilaian forfolio pada forfolio pada pribadi peserta didik.


Di tinjau dari penilaiannya

Kurikulum 2006

Kurikulum 2006 memuat banyaknya permasalahan diantaranya :

1. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kontes tepat tuntutan fungsi & maksud pendidikan nasional.

2. Kompetensi belum menggambarkan dengan cara holistik domain sikap, keterampilan & wawasan.

3. Sekian Banyak kompetensi yg dibutuhkan tepat dgn perkembangan keperluan (contohnya pendidikan karakter, metodologi, pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills & hard skill, kewirausahaan), belum terakomodasi didalam kurikulum.

4.Kurikulum belum peka & tanggapan pada perubahan sosial yg berlangsung terhadap tingkat lokal, nasional ataupun global.

5. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pengajaran yg rinci maka mengakses kesempatan penafsiran yg bermacam macam & berujung terhadap pembelajaran yg berpusat kepada guru.

6. Standar penilaian belum mengarahkan terhadap penilaian berbasis terhadap kompetensi (proses & hasil) & belum dengan cara tegas menuntut adanya remediasi dengan cara berskala.

7. Dgn KTSP memerlukan dokumen kurikulum yg lebih rinci biar tak memunculkan multi tafsir.

KTSP 2013

1. Kepada kurikulum 2013 tantangan hari depan yg dihadapi merupakan arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan tehnologi berita, konfergensi ilmu & technologi, & ekonomi berbasis wawasan.

2. Kompetensi hari depan yakni meliputi kekuatan berkomunikasi, kemapuan berfikir jernih & kritis, kebolehan pertimbangkan sudut moral satu buah permasalahan kebolehan jadi masyarakat negeri yg efektif, & kapabilitas coba buat mengerti & toleran kepada pandangan yg berlainan.

3. Fenomena sosial yg mengatakan seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalm bermacam macam kategori ujian, & kejolak sosial.

4. Persepsi publik yg menilai pendidikan tatkala ini terlampaui menitikberatkan terhadap hal kognitif, beban peserta didik yg terlampaui berat & bermuatan karakter.

Di tinjau dari esensialnya

Kurikulum 2013

1. Tiap mata pelajaran memberi dukungan seluruh kompetensi (sikap, wawasan, keterampilan)

2. Mata pelajaran di desain terkait satu dgn lainnya & mempunyai kompetensi basic yg diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.

3. Bahasa Indonesia yang merupakan penghela maple lain (sikap & keterampilan bahasa)

4. Seluruhnya mata pelajaran diajarkan dgn pendekatan yg sama (saintifik) lewat mengamati, menanya, coba, menalar, dll

5. Beraneka Ragam kategori konten pembelajaran di ajarkan terkait & terpadu satu sama lain (cross curriculum atau integrated curriculum ), konten ilmu wawasan diintegrasikan & dijadikan penggerak konten pembelajaran yang lain.

6. Tematik integratif utk kelas I – IV SD

7. TIK yakni media pembelajaran, dipergunakan yang merupakan alat pembelajaran mata pelajaran lain.

8. Bahasa Indonesia yang merupakan fasilitas komunikasi & carrier of knowledge

9. tak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, permintaan, antar ketertarikan & pendalaman ketertarikan.

10. SMA & SMK mempunyai mata pelajaran wajib yg sama terkait basic – basic wawasan, keterampilan & sikap.

11. Penjurusan di SMK tak terlampaui detail (hingga sektor studi), didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan & pendalaman.

KTSP 2006
Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran juga ada perbedaannya
1. Mata pelajaran tertentu memberi dukungan kompetensi tertentu

2. Mata pelajaran di desain berdiri sendiri & mempunyai kompetensi basic sendiri

3. Bahasa Indonesia sejajar dgn maple lain

4. Tiap mata pelajaran diajarkan dgn pendekatan tidak serupa

5. Tiap kategori konten pembelajaran diajarkan terpisah (separated curriculum)

6. Tematik utk kelas I – III SD (belum terintegratif)

7. TIK ialah mata pelajaran sendiri

8. Bahasa Indonesia yang merupakan wawasan

9. Utk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI

10. SMA & SMK tidak dengan kesamaan kompetensi

11. Penjurusan di SMK teramat detail(hingga keahlian)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar